Sebelum anda merintis usaha atau bisnis baru sebaiknya anda harus melakukan riset dan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan tersebut memadai dan dapat diperoleh secara terus-menerus dalam waktu yang lama?
Secara teknis, mungkin saja usaha tersebut
layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial, kemungkinan kurang
memberikan manfaat. Untuk itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan
untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan
dikembangkan, yaitu:(1) Studi kelayakan bisnis atau kelayakan usaha
(2) Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, threat—SWOT)
(2) Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, threat—SWOT)
Studi kelayakan usaha atau analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
1) Dalam
studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan
dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
2) Mengembangkan
usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, memperluas
skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah mesin baru, memperluas cakupan
usaha, dan sebagainya.
3) Memilih
jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan
usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek
A atau proyek B, dan lain sebagainya.
Adapun pihak yang memerlukan dan
berkepentingan dengan studi kelayakan usaha di antaranya :
§ PihakWirausaha(PemilikPerusahaan)Memulai
bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada sudah barang tentu memerlukan
pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam
kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan
usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu.
§ Demikian
juga bagi penyandang dana yang mengajukan persyaratan tertentu seperti bankir,
investor, dan pemerintah. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan, pedoman,
dan bahan pertimbangan untuk merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan
investasi baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu
sendiri maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.
§ InvestordanPenyandangDanaBagi
investor dan. penyandang dana, studi kelayakan usaha penting untuk memilih
jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang
ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukan memberi jaminan
pengembalian investasi yang memadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan
sering digunakan sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya investasi
dilakukan.
§ MasyarakatdanPemerintah.
Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan terutama sebagai bahan
kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat
sekitar atau sebaliknya justru merugikan, seperti bagaimana dampak lingkungan,
apakah positif atau negatif. Bagi pemerintah, studi kelayakan sangat penting
untuk mempertimbangkan izin usaha atau penyedidan fasilitas lainnya.
ProsesdanTahapan
pelaksanaanStudiKelayakan.Studi kelayakan usaha dapat dilakukanmelalui beberapa
tahap-tahap sebagai berikut:
§ Tahap
Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan. Tahap penemuan ide adalah tahap di mana
wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha baru. Ide tersebut kemudian
dirumuskan dan diidentifikasi, misalnya kemungkinan-kemungkinan bisnis yang
paling memberikan peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu
yang panjang. Banyak kemungkinan, misalnya bisnis industri, perakitan,
perdagangan, usaha jasa, atau jenis usaha lain yang dianggap paling layak.
§ Tahap
Formulasi Tujuan. Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis,
seperti visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut
diidentifikasi apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat
diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng, atau apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut
benar-benar menjadi kenyataan atau tidak? Semuanya dirumuskan dalam bentuk
tujuan.
§ Tahap
Analisis. Tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Tahapan ini dilakukan seperti prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu
dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menarik
kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan usaha hanya dua, yaituapakah
bisnis itu akandilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Adapun
aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis tersebut
meliputi:
1) Aspek
pasar, mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang, permintaan dan penawaran,
harga, segmentasi, pasar sasaran, ukuran, perkembangan, dan struktur pasar
serta strategi pesaing.
2) Aspek
teknik produksi/operasi, meliputi lokasi, gedung bangunan, mesin dan peralatan,
bahan baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode produksi, lokasi, dan tata
letak pabrik atau tempat usaha.
3) Aspek
manajemen / pengelolaan, meliputi organisasi, aspek pengelolaan, tenaga kerja,
kepemilikan, yuridis, lingkungan, dan sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan
perlu menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus mendapat pengakuan dari
berbagai pihak dan harus ramah lingkungan.
4) Aspek
finansial/keuangan, meliputi sumber dana dan penggunaannya, proyeksi biaya,
pendapatan, keuntungan, dan arus kas.
§ Tahap
Keputusan. Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan,
maka langkah berikutnya adalah tahap pengambilan keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi
yang mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa
kriteria investasi, seperti Periode Pembayaran Kembali (Pay Back Period—PBP),
Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value—NPV), Tingkat Pengembalian Internal
(Internal Rate of Return—IRR), dan sebagainya
Adapun
beberapa aspek yang perlu Anda cermati dan perhatikan dalam menyusun sebuah
studi kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
1) Aspek pemasaran
Pada
saat Anda berencana mendirikan usaha, faktor pemasaran merupakan hal terpenting
dalam menyusun studi kelayakan. Jika tidak ada gambaran yang jelas tentang
pemasaran akan sulit diharapkan usaha akan berjalan dengan lancar. Oleh karena
itu, Anda perlu menggali informasi tentang pasar, mulai dari siapa, di mana,
dan jumlah konsumennya.Lebih baik lagi apabila kita mengetahui peta kekuatan
persaingan dari usaha sejenis, baik kelemahan maupun kekuatannya.Apabila Anda
berencana mengembangkan usaha, informasi penting lainnya adalah rencana pesaing
juga perlu diketahui termasuk pula kekuatan modal yang dimiliki pesaing.Amati
pula harga dan mutu yang Anda inginkan dan-sistem-distribusinya.
2) Aspek teknis
Hal penting selanjutnya yang perlu dicermati setelah memahami
aspek pemasaran adalah, menentukan hal teknis yang dipakai untuk menjalankan
usaha.Hal ini berkaitan dengan rencana atau program kerja jangka pendek dan
jangka panjang.Sistem produksi yang dipilih perlu mempertimbangkan efisiensi
dan efektifitasnya. Ada baiknya dibuat diagram alur mulai dari dari proses awal
yaitu penyiapan bahan baku sampai menjadi produk yang siap dipasarakan. Dalam
hal ini perlu adanya pengawasan mutu untuk menjamin produk atau jasa yang
dihasilkan.Hal penting lainnya adalah menentukan lokasi usaha tersebut perlu
dipertimbangkan dari segala aspek untuk menyusun perkiraan biaya investasi
awal.
3) Sistem manajemen
Faktor penentu lain dalam melaksanakan usaha lebih lanjut adalah
dibutuhkan tenaga kerja yang mampu menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan
sistem manajemen yang baik agar semua rencana berjalan lancar dan biaya yang
rasional.Tahap pertama menyusun jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, lalu
menyusun tugas-tugas pokok dan membagi berdasarkan jabatannya.Sistem dan
prosedur kerja juga dibicarakan dengan rinci agar alur pekerjaan-menjadi-efisien.
4) Aspek ekonomi
Ditinjau dari aspek ekonomi, perlu dilakukan perhitungan
besarnya biaya untuk menjalankan usaha.Termasuk pula investasi awal, modal
kerja, peralatan, dan lain-lain. Anda perlu mempelajari kemungkinan mendapat
sumber biaya tersebut, dari dana sendiri atau mencari investor. Anda hitung
analisis usahanya, selama perusahaan dijalankan menghasilkan keuntungan memadai
atau tidak.
5) Aspek hukum
Aspek selanjutnya bukan merupakan hal yang wajib diikutsertakan
dalam pembuatan studi kelayakan.Namun demikian, ada baiknya bila aspek hukum dimasukkan
dalam pembahasan studi kelayakan agar diperoleh jaminan keamanan pelaksanaan
usaha.Masalah-masalah yang perlu dipelajari meliputi legalisasi badan usaha,
izin usaha, tenaga kerja, kredit, dan kewajiban membayar pajak.
0 komentar:
Posting Komentar